All Flesh Will Come and Worship/id
From Gospel Translations
Kurniawana (Talk | contribs) |
Kurniawana (Talk | contribs) |
||
Line 1: | Line 1: | ||
<noinclude>{{MasterHeader |author= John Piper |partnerurl= http://www.desiringgod.org |partner= Desiring God |date= 18 October 2006 |other= |categorytopic= Heaven &amp;amp;amp;amp; Hell |mediatype= Article |lang= Bahasa Indonesia |editor= n/a |translator= Kurniawana |levels= 0 }}</noinclude> | <noinclude>{{MasterHeader |author= John Piper |partnerurl= http://www.desiringgod.org |partner= Desiring God |date= 18 October 2006 |other= |categorytopic= Heaven &amp;amp;amp;amp; Hell |mediatype= Article |lang= Bahasa Indonesia |editor= n/a |translator= Kurniawana |levels= 0 }}</noinclude> | ||
- | === " | + | === "Seluruh Umat Manusia Akan Datang untuk Sujud Menyembah" === |
- | '' | + | ''Kecuali Mereka "Yang di Luar"'' |
Sebuah Renungan dari Yesaya 66:22-24 | Sebuah Renungan dari Yesaya 66:22-24 | ||
Line 11: | Line 11: | ||
18 Oktober 2006 | 18 Oktober 2006 | ||
- | + | Kadang-kadang kita menemui bagian-bagian Alkitab yang menceritakan karya keselamatan Allah secara begitu menyeluruh sehingga kita bingung bagaimana itu selaras dengan realita hukuman kekal. Dengan kata lain, seolah-olah Tuhan menjanjikan penebusan penuh sehingga tidak ada lagi tempat bagi neraka. Bagian-bagian ini mendorong beberapa orang untuk mempercayai universalisme--kepercayaan bahwa semua orang akan diselamatkan, entah pada saat kematian atau setelah sekian waktu di neraka. Bagian-bagian ini juga mendorong beberapa orang lainnya untuk mempercayai anihilasionisme--kepercayaan bahwa tidak semua orang diselamatkan, tetapi tidak seorangpun ada di neraka pada akhirnya karena mereka dilenyapkan jika mereka memberontak terhadap Kristus. | |
- | + | Saya telah mencoba memberikan argumen-argumen Alkitabiah yang ekstensif terhadap kedua pandangan ini dalam Let the Nations Be Glad (Baker, 2003, hal. 111-154). Kesaksian Alkitab tentang kesengsaraan yang sadar dan kekal bagi mereka yang menekan kesaksian alam (Roma 1:18-20) maupun menolak Injil (2 Tesalonika 1:8-9) tidak dapat dipungkiri. | |
- | + | ||
- | Saya telah mencoba memberikan argumen-argumen Alkitabiah yang ekstensif terhadap kedua pandangan ini dalam Let the Nations Be Glad (Baker, 2003, hal. 111-154). Kesaksian Alkitab | + | |
Yesus memberikan kita salah satu dari kalimat-kalimat yang paling menentukan dalam Matius 25:46, "Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Dan Yohanes, rasul kasih, memberikan kita kalimat yang paling kuat mengenai kekekalan neraka dalam Wahyu 14:11, "Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya [''eis aiōnas aiōnōn''], dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." | Yesus memberikan kita salah satu dari kalimat-kalimat yang paling menentukan dalam Matius 25:46, "Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Dan Yohanes, rasul kasih, memberikan kita kalimat yang paling kuat mengenai kekekalan neraka dalam Wahyu 14:11, "Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya [''eis aiōnas aiōnōn''], dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." | ||
- | Karena itu, akan menolong jika kita menemukan bagian Alkitab yang menjelaskan bagaimana kebenaran-kebenaran Alkitab yang paling menyedihkan ini dapat berdiri bersama-sama kalimat-kalimat yang menyatakan penebusan Allah yang menyeluruh. Pertimbangkan satu contoh: Yesaya 66:22-24. Pertama, perhatikan bahwa Yesaya berkata (dalam ayat 22-23) bahwa harinya akan tiba ketika "seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah" Tuhan. | + | Karena itu, akan menolong jika kita menemukan bagian Alkitab yang menjelaskan bagaimana kebenaran-kebenaran Alkitab yang paling menyedihkan ini dapat berdiri bersama-sama kalimat-kalimat yang menyatakan penebusan Allah yang menyeluruh. Pertimbangkan satu contoh: Yesaya 66:22-24. Pertama, perhatikan bahwa Yesaya berkata (dalam ayat 22-23) bahwa harinya akan tiba ketika "seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah" Tuhan. |
- | + | ||
+ | :Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN. | ||
- | + | Pernyataan semacam ini membuat kita bingung tentang hukuman kekal atas sebagian manusia. Kalau "seluruh umat manusia" akan menyembah Tuhan, lalu siapa sisanya yang tidak menyembah Tuhan? Betapa kita harus berhati-hati di bagian-bagian seperti ini ketika kita membaca Alkitab! Kita harus bertanya: Apakah aku mengerti dengan jelas apa yang dimaksud Yesaya-dan Tuhan-dengan istilah "seluruh umat manusia"? Sepertinya ini berarti seluruh manusia, tapi apakah benar demikian? Ayat berikutnya mengejutkan kita: | |
- | + | :Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup. | |
- | + | Segera kita dibawa kembali dari ide kita yang salah tentang "seluruh umat manusia." Kita kira itu berarti "seluruh manusia yang ada di alam semesta," tetapi Tuhan berkata, Bukan, "seluruh umat manusia" akan memandangi sebagian umat manusia yang ada dalam siksaan karena mereka "memberontak kepada-Ku." Karena itu, "seluruh umat manusia" tidak termasuk mereka yang yang dipandangi oleh "seluruh umat manusia." | |
- | + | Saya menyebutkan ini sebagai contoh bagaimana Alkitab kadang-kadang berbicara tentang karya Allah dalam penebusan. Tuhan mengerjakan pekerjaan penebusan global--suatu karya universal--yang meliputi seluruh ras, bangsa, suku bangsa, bahasa, kelas, dan umur. Ketika Ia menyelesaikan karya keselamatan-Nya, semuanya akan lengkap. Akan ada umat manusia yang baru dengan Adam kedua sebagai kepalanya (1 Korintus 15:22, 45). Mereka yang "memberontak" kepada karya penebusan Kristus, akan berada di luar "seluruh" ini. | |
- | + | Mungkin karena itulah Yesus merujuk beberapa kali ke Yesaya 66:24 ketika memperingatkan kita tentang neraka. Ia berkata bahwa mereka yang membuang firman-Nya dibuang ke neraka di mana "api tidak padam" dan dibuang ke dalam "kegelapan yang paling gelap." | |
- | + | :Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. (Markus 9:47,48) | |
- | : | + | :Anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. (Matius 8:12; bdk. 22:13, 25:30) |
- | + | Tak seorang pun selain Yesus menggunakan istilah "kegelapan yang paling gelap." | |
No one else but Jesus uses the term "outer darkness." Is this Jesus’ way of saying: When my redeeming work is complete, and the new world is fully established (cf. ''paliggenesia'', Matthew 19:28), the fullness of "all flesh" will be there—the whole new humanity with all its glorious completeness in Christ—and those who have rejected the kingdom will be "outside"? They will have no existence inside the new world. Their existence and their weeping and their gnashing of teeth will be in another dimension of reality. Therefore, they will not in any way diminish the sense of completeness and wholeness and fullness of the new heavens and the new earth where all is light and joy peace. | No one else but Jesus uses the term "outer darkness." Is this Jesus’ way of saying: When my redeeming work is complete, and the new world is fully established (cf. ''paliggenesia'', Matthew 19:28), the fullness of "all flesh" will be there—the whole new humanity with all its glorious completeness in Christ—and those who have rejected the kingdom will be "outside"? They will have no existence inside the new world. Their existence and their weeping and their gnashing of teeth will be in another dimension of reality. Therefore, they will not in any way diminish the sense of completeness and wholeness and fullness of the new heavens and the new earth where all is light and joy peace. |
Revision as of 02:39, 6 December 2007
Notice: This template is no longer in use. Please use |
"Seluruh Umat Manusia Akan Datang untuk Sujud Menyembah"
Kecuali Mereka "Yang di Luar"
Sebuah Renungan dari Yesaya 66:22-24
Oleh John Piper
18 Oktober 2006
Kadang-kadang kita menemui bagian-bagian Alkitab yang menceritakan karya keselamatan Allah secara begitu menyeluruh sehingga kita bingung bagaimana itu selaras dengan realita hukuman kekal. Dengan kata lain, seolah-olah Tuhan menjanjikan penebusan penuh sehingga tidak ada lagi tempat bagi neraka. Bagian-bagian ini mendorong beberapa orang untuk mempercayai universalisme--kepercayaan bahwa semua orang akan diselamatkan, entah pada saat kematian atau setelah sekian waktu di neraka. Bagian-bagian ini juga mendorong beberapa orang lainnya untuk mempercayai anihilasionisme--kepercayaan bahwa tidak semua orang diselamatkan, tetapi tidak seorangpun ada di neraka pada akhirnya karena mereka dilenyapkan jika mereka memberontak terhadap Kristus.
Saya telah mencoba memberikan argumen-argumen Alkitabiah yang ekstensif terhadap kedua pandangan ini dalam Let the Nations Be Glad (Baker, 2003, hal. 111-154). Kesaksian Alkitab tentang kesengsaraan yang sadar dan kekal bagi mereka yang menekan kesaksian alam (Roma 1:18-20) maupun menolak Injil (2 Tesalonika 1:8-9) tidak dapat dipungkiri.
Yesus memberikan kita salah satu dari kalimat-kalimat yang paling menentukan dalam Matius 25:46, "Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Dan Yohanes, rasul kasih, memberikan kita kalimat yang paling kuat mengenai kekekalan neraka dalam Wahyu 14:11, "Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya [eis aiōnas aiōnōn], dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Karena itu, akan menolong jika kita menemukan bagian Alkitab yang menjelaskan bagaimana kebenaran-kebenaran Alkitab yang paling menyedihkan ini dapat berdiri bersama-sama kalimat-kalimat yang menyatakan penebusan Allah yang menyeluruh. Pertimbangkan satu contoh: Yesaya 66:22-24. Pertama, perhatikan bahwa Yesaya berkata (dalam ayat 22-23) bahwa harinya akan tiba ketika "seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah" Tuhan.
- Sebab sama seperti langit yang baru dan bumi yang baru yang akan Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, demikianlah keturunanmu dan namamu akan tinggal tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh umat manusia akan datang untuk sujud menyembah di hadapan-Ku, firman TUHAN.
Pernyataan semacam ini membuat kita bingung tentang hukuman kekal atas sebagian manusia. Kalau "seluruh umat manusia" akan menyembah Tuhan, lalu siapa sisanya yang tidak menyembah Tuhan? Betapa kita harus berhati-hati di bagian-bagian seperti ini ketika kita membaca Alkitab! Kita harus bertanya: Apakah aku mengerti dengan jelas apa yang dimaksud Yesaya-dan Tuhan-dengan istilah "seluruh umat manusia"? Sepertinya ini berarti seluruh manusia, tapi apakah benar demikian? Ayat berikutnya mengejutkan kita:
- Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Segera kita dibawa kembali dari ide kita yang salah tentang "seluruh umat manusia." Kita kira itu berarti "seluruh manusia yang ada di alam semesta," tetapi Tuhan berkata, Bukan, "seluruh umat manusia" akan memandangi sebagian umat manusia yang ada dalam siksaan karena mereka "memberontak kepada-Ku." Karena itu, "seluruh umat manusia" tidak termasuk mereka yang yang dipandangi oleh "seluruh umat manusia."
Saya menyebutkan ini sebagai contoh bagaimana Alkitab kadang-kadang berbicara tentang karya Allah dalam penebusan. Tuhan mengerjakan pekerjaan penebusan global--suatu karya universal--yang meliputi seluruh ras, bangsa, suku bangsa, bahasa, kelas, dan umur. Ketika Ia menyelesaikan karya keselamatan-Nya, semuanya akan lengkap. Akan ada umat manusia yang baru dengan Adam kedua sebagai kepalanya (1 Korintus 15:22, 45). Mereka yang "memberontak" kepada karya penebusan Kristus, akan berada di luar "seluruh" ini.
Mungkin karena itulah Yesus merujuk beberapa kali ke Yesaya 66:24 ketika memperingatkan kita tentang neraka. Ia berkata bahwa mereka yang membuang firman-Nya dibuang ke neraka di mana "api tidak padam" dan dibuang ke dalam "kegelapan yang paling gelap."
- Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. (Markus 9:47,48)
- Anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. (Matius 8:12; bdk. 22:13, 25:30)
Tak seorang pun selain Yesus menggunakan istilah "kegelapan yang paling gelap."
No one else but Jesus uses the term "outer darkness." Is this Jesus’ way of saying: When my redeeming work is complete, and the new world is fully established (cf. paliggenesia, Matthew 19:28), the fullness of "all flesh" will be there—the whole new humanity with all its glorious completeness in Christ—and those who have rejected the kingdom will be "outside"? They will have no existence inside the new world. Their existence and their weeping and their gnashing of teeth will be in another dimension of reality. Therefore, they will not in any way diminish the sense of completeness and wholeness and fullness of the new heavens and the new earth where all is light and joy peace.
When I finished reading and pondering these things, I prayed, "O God, grant that I would feel the magnitude of my sin. Grant that I would feel unworthy of your grace. Grant that I would tremble at the truth of hell. Strip me of all cavalier thoughts, all self-exalting cleverness, all banal preoccupations, all bent toward amusing people from your sacred pulpit. Open my eyes and my heart to see and feel the wonder of saving grace, and the infinite preciousness of Christ and his love-driven obedience, even to death on the cross. Thank you, Father. Thank you. At any cost make me an instrument of your great salvation. In Jesus’ name. Amen."
Standing near the precipice, secure,
Pastor John